Post With Title

Metropilar Pos Media Online Mahasiswa UHO

Metropilar Pos Media Online Mahasiswa UHO

Metropilar Pos Kabar Terbaru Dan Terkini

Stabilitas Nasional Terancam, Cipayung Plus Dan Hipma Papua Bersuara


Metropilar Pos - Kendari, Selepas doa bersama untuk korban bom Gereja Oikumene Samarinda yang berlangsung di sekretariat GMKI Cabang Kendari pada jumat 18/11/2016, beberapa OKP kelompok Cipayung Plus (PMII,PMKRI,GMKI dan LMND) dan Himpunan Mahasiswa Papua gelar diskusi terbuka mengupas permasalahan radikilasi agama yang menjadi trending topic nasional. Diskusi terbuka ini dimoderatori langsung oleh ketua GMKI Cabang Kendari selaku tuan rumah. Masing-masing pimpinan OKP diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pandangan. Menurut Ketua GMKI Kendari Michael Pakabu, radikalisasi agama merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan bisa mengancam keutuhan NKRI. Salah satu anggota GMKI juga menambahkan persoalan sara di Jakarta yang dipicu oleh pernyataan tidak terkontrol dari seoarang gubernur non aktif semestinya tokoh kristen dapat berperan lebih awal menyikapi hal ini. Dan mengenai radikalisasi agama bukan hanya terjadi pada muslim saja melainkan dalam kristen pun terdapat radikalisasi seperti yang terjadi di Spanyol dan Inggris.
 
Ketua PKC PMII Sultra Muhiddin Nur berujar  secara personal mengutuk keras aksi pemboman yang menimpa Gereja Oikumene, apalagi hingga menghilangkan nyawa orang lain. Menyangkut masalah aksi 4 november lalu, PKC PMII SulTra membenarkan tidak semua muslim Indonesia sepakat dengan aksi 4 november. PKC PMII SulTra juga sangat menyangsikan adanya ormas radikal yang coba mengancam keutuhan NKRI dan berupaya mengganti system dengan system baru.

Aksi radikalisasi agama dalam bentuk apapun sebanarnya bukanlah kepentingan agama yang dibawa melainkan kepentingan pribadi, papar Sekjen PMKRI Kendari Karlianus Charli. Sementara itu Ketua Wilayah LMND SulTra Ade Kowariono berujar demo 4 November merupakan imbas dari ketidaksigapan pemerintah menangani dugaan penistaan agama oleh Ahok, kemudian menambahkan adanya aksi 4 November lalu telah meredupkan kelanjutan kasus Munir yang sempat muncul kepermukaan kembali.

Pasca ditetapkannya Ahok sebagai tersangka penistaan agama, tak sedikit galangan dukungan berdatangan untuk Ahok. Tak terkecuali dari bumi cendrawasi Papua. Berdasarkan pemberitaan beberapa media seruan Papua merdeka kembali santer terdengar di tengah hangatnya isu sara di ibu kota. Mengenai hal ini salah seorang perwakilan Himpunan Mahasiswa Papau, Ipon coba meluruskan, NKRI itu harga mati, dalam sejarah perjuangan kemerdekan Indonesia orang Papua terlibat di dalamnya. Seruan-seruan Papua Merdeka bukanlah bermaksud memisahkan diri dari NKRI, melainkan maksud dari seruan Papua merdeka itu, papua ingin merdeka dari kemiskinan dan kebodohan. [Metropilar Pos]

Reporter : Law






BAGIKAN

Metropilar Pos ADALAH MEDIA ONLINE DI KAMPUS UHO,TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL DI Metropilar Pos JANGAN LUPA LIKE FANPAGE KAMI FB : Metropilar Pos SEMUA ARTIKEL INI DI PUBLIKASIKAN OLEH Unknown

Metropilar Pos ADALAH MEDIA ONLINE DI KAMPUS UHO Kirim Tulisanmu Di Email Official : metropilarpos@gmail.com Atau Inbox Di Fanpage FB Metropilar Pos Artikel yang Di Terima Berupa Opini/Gagasan/Berita/Cerpen/Puisi Dan Press Realase
    Ayo Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

AYO PROMOSIKAN USAHA ANDA

AYO PROMOSIKAN USAHA ANDA
Kontak kami di facebook Metropilarpos.com

BACA JUGA BERITA YANG PALING BANYAK DI BACA

BACA JUGA BERITA TERKINI LAINNYA