Post With Title

Metropilar Pos Media Online Mahasiswa UHO

Metropilar Pos Media Online Mahasiswa UHO

Metropilar Pos Kabar Terbaru Dan Terkini

Wajah Pilkada Muna Barat, Kaum Intelektual Pun turut Andil Membodohi Rakyat


Metropilar Pos - Ombak politik Muna barat laksana Ombak lautan lepas yang begitu dapat mengombang-ambingkan barisan kapal-kapal kayu nelayan. Siapa yang tak sadar dengan kerasnya perpolitikan Muna Barat, Sungguh begitu memiriskan Muna Barat itu adalah sebuah kabupaten bayi , , , layaknya seorang bayi manusia hari-harinya tak bisa lepas dari rangkulan ibunya. Mungkin itu tepatnya untuk menggambarkan kondisi Muna barat saat ini. Perpolitikannya sungguh tak jauh bedah dengan induknya (Kab. Muna) . Memang layaknya seorang bayi, potensi untuk melebihi prestasi kelam politik dari induknya bisa saja dicapai oleh Muna Barat.

Kita tidak bisa menutup mata dengan apa yang telah terjadi pada Pilkada Serentak 2015. Kabupaten Muna menjadi pusat perhatian Nasional, akibat konflik politik yang tidak dapat ditanggulangi Otoritas daerah. Pertikaian sosial tak terhindarkan akibat lambannya penyeleaian konflik politik. Masyarakat Muna berbulan-bulan dihantui buah konflik politik. Caci-mencaci, pengrusakan demi pengrusakan fasilitas umum maupun pribadi terjadi adalah sedikit contoh dari akibat kisruh perebutan kekuasaan Kabupaten Muna.

Tujuan dari pemekaran Muna Barat perlu di pertanyakan kembali. Barangkali jika ada yang menyesali pemekaran, sontak akan dijawab dengan orang-orang yang jarang melihat pembangunan. “ Untung Muna Barat mekar, jalan-jalan terperbaiki dan akhirnya listrik pun masuk kepelosok-pelosok yang sebelumnya tak punya listrik ” pendapat orang yang bangga akan pemekaran.   

Mengutip kata dari salah satu tokoh komedi asal Wakatobi, Arie Kriting mengungkapkan bahwa “ pejabat-pejabat dari timur itu jago-jago menutupi kebusukannya dengan melakukan pembangunan ”.

Kata-kata dari Arie Krieting memang benar adanya, pembangunan-pembangunan tidak henti-hentinyanya terjadi Di Indonesia Timur, termasuk di Sulawesi Tenggara. Pembangunan berkembang seperti halnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Praktek-praktek zalim tersebut sampai-sampai bisa terpelihara hingga sampai saat ini dikarenakan sistem pemerintahan daerah yang tidak sehat. Kita tahu sendiri sistem pemerintahan itu lahir dari panggung politik.  

Muna Barat yang notabennya sebagai kabupaten bayi jika kedepan masyrakatnya mendambakan terciptanya pemerintahan sehat mestinya harus berbenah diri. Masyarakat Muna Barat adalah bekas masyarakat Muna , masyarakat yang sudah merasakan arus perpolitikan Induknya (Kab. Muna). Apa yang telah terjadi di induk harus menjadi referensi pembelajaran agar terwujudnya perbaikan sistem di Muna Barat. Anehnya para kaum intelektual (Mahasiswa) ikut memuluskan kebobrokan sistem pemerintahan. Para kaum intelektual berbondong-bondong mengambil peran pada panggung politik yang sementara berlangsung

Kabupaten baru, ditambah momen politik merupakan kesempatan emas untuk menunjukan gigi bagi kaum intelektual. Kebanyakan dari kaum intelektual ini dengan alih-alih masa depan yang cerah bagi rakyat jika kehendak mereka terikuti. Padahal jika menelusuri lebih dalam para kaum intelektual ini sebenarnya tunduk menghamba di kaki para pemilik modal yang lagi berebut kursi 01 di Muna Barat. Ketertundukan yang tidak gratis, ganjaran uang yang melimpah maupun jabatan-jabatan penting akan di dapat jika berhasil memenangkan perang politik Muna Barat.

Lagi-lagi di Muna Barat layaknya Timur Tengah korban perang kepentingan Kaum Kapitalis Amerika, akan tetapi Peran kepentingan yang terjadi di Muna Barat dilakukan para kapitalis-kapitalis dari tanah Muna Sendiri. Ditambah kebanyakan kaum intelektual hanya mencari keuntungan dari perang kepentinganan ini. Jika semua sudah terjadi rakyat biasa yang tidak tahu apa-apa pasti menjadi korban. Kaum Kapitalis dan Kaum intelektual sama-sama berkoalisi menjanjikan kesejahteraan semu bagi rakyat.

Uang sejumlah seratus ribu maupun satu juta adalah harga yang terlalu murah untuk ketertundukan kaum intelektual, janji jabatan yang menggiurkan apakah lebih berharga dibanding kesejahteraan rakyat Muna Barat. Perlu disadari  lembaran kertas bernilai yang sampai ke tangan rakyat-rakyat miskin Muna  Barat saat ini atau hari esok, apakah setimpal dengan kebobrokan sistem yang akan terjadi selama 5 tahun kedepan. Tegasnya, Sistem Politik yang sehat itu akan lahir dari pangung politik yang sehat pula.

Penulis : LAW   
BAGIKAN

Metropilar Pos ADALAH MEDIA ONLINE DI KAMPUS UHO,TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL DI Metropilar Pos JANGAN LUPA LIKE FANPAGE KAMI FB : Metropilar Pos SEMUA ARTIKEL INI DI PUBLIKASIKAN OLEH Unknown

Metropilar Pos ADALAH MEDIA ONLINE DI KAMPUS UHO Kirim Tulisanmu Di Email Official : metropilarpos@gmail.com Atau Inbox Di Fanpage FB Metropilar Pos Artikel yang Di Terima Berupa Opini/Gagasan/Berita/Cerpen/Puisi Dan Press Realase
    Ayo Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

AYO PROMOSIKAN USAHA ANDA

AYO PROMOSIKAN USAHA ANDA
Kontak kami di facebook Metropilarpos.com

BACA JUGA BERITA YANG PALING BANYAK DI BACA

BACA JUGA BERITA TERKINI LAINNYA