Metropilar Pos - Memasuki
2017, tahun yang diharapkan bisa menghapus derita rakyat Indonesi di
tahun-tahun sebelumnya. Derita yang terpampang pada keseharian rakyat Indonesia
karena kebijakan pemerintah zalim. Apresiasi pantas dilekatkan kepada
pemerintahan Jokowi-JK. Pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin tahun menandakan
angka peningkatan. Namun dibalik pertumbuhan ekonomi tersebut,
kebijakan-kebijakan yang diterapkan realitanya semakin merongrong kedaulatan
ekonomi masyarakat kurang mampu maupun masyarakan kelas menengah yang sebentar
lagi jatuh di jurang kemiskinan.
Pembukaan
tahun 2017, tidak hanya dihiasi dengan gemerlap warna-warni kembang api.
Kebijakan-kebijakan kontroversi pemerintah pun hadir di tengah-tengah keriangan
masyarakat Indonesia menyambut tahun baru 2017. BBM, TDL, dan Pengurusan STNK,BPKB,SIM
dinaikan tarifnya oleh pemerintah. Tidak hanya disektor komoditas, disektor
jasa pun pemerintah kita membuka pintu penyambutan kepada tenaga kerja kasar
asing. Maraknya tenaga kerja kasar asing sangat nampak di Sulawesi Tenggara.
Negara
semakin melepaskan tanggung jawab dari rakyatnya, rakyar Indonesia tertindas
secara ekonomi oleh pemerintahnya sendiri. Melihat problematika yang terjadi di
Indonesia saat ini mestinya rakyat dan mahasiswa tidak boleh diam. Terkhusus
mahasiswa sudah waktunya menunjukan eksistensinya kembali sebagai kaum
intelektual sadar serta harus berada di garda terdepan dalam perjuangan
memberangus kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
Tidak
menunggu waktu lama, pasca kebijakan kotroversi pemerintah telah terdengung di
seluruh penjuru Indonesia, genderang perlawanan mahasiswa Indonesia akhirnya kembali
berbunyi. Kordinator BEM seluluh Indonesia telah mengingtruksikan kepada seluruh
mahasiswa Indonesia untuk melakukan aksi demonstrasi serentak pada tanggal 12
januari 2017.
Intruksi
telah dikumandangkan, terjadi ironi di kelembagaan mahasiswa UHO. BEM UHO
sebagai lembaga mahasiswa tertinggi UHO sepatutnya merespon intruksi kordinator
BEM Se-Indonesia tersebut. Namun entah alasan apa, tidak ada tanda-tanda
pergerakan dari BEM UHO sejauh ini. Malahan yang menunjukan respon positif
adalah MPM UHO. MPM UHO telah melaksanakan rapat konsolidasi bersama perwakilan
Lembaga-Lembaga kemahasiswaan UHO tataran Fakultas dan Jurusan pada selasa sore
bertempat di depan sekretariat MPM UHO (10/01/2017).
Ada
Apa dengan BEM UHO. . .? Penulis
merupakan salah satu peserta rapat konsolidasi yang diselenggerakan MPM UHO.
Saat berlangsungnya rapat, peserta rapat dibuyarkan dengan suara gaduh yang
bersumber dari salah satu ruangan. Seluruh peserta rapat dengan jelas bisa
melihat tulisan di depan ruangan tersebut, meski tanpa tulisan pun sebenarnya
ruangan tersebut sudah di sadari bahwa itu merupakan ruangan sekretariat BEM
UHO. Bukannya merangkul mahasiswa UHO untuk mengindahkan intruksi Kordinator
BEM se-Indonesia, respon tidak ada, parahnya lagi ada upaya mengganggu keberlangsungan
pertemuan yang di selenggarakan MPM UHO dengan suara-suara gaduh. Sungguh aneh, meskipun sudah di ingatkan oleh salah seorang peserta rapat, suara-suara gaduh tetap berlanjut sepanjang rapat dijalankan.
Pengurus
BEM UHO merupakan kumpulan orang-orang pilihan dari sekian ribu mahasiswa UHO.
Barangkali penafsiran ini penafsiran keliru, terlalu meninggi-ninggikan lembaga
yang ternyata dipenuhi kumpulan orang-orang pembuat gaduh. Kumpulan orang-orang
yang tenang-tenang saja, bahkan terlihat riang dengan kebijakan kontroversi pemerintah.
Kalau
tidak salah BEM UHO memiliki Menteri Pergerekan,,,! Kemana . . .? BEM seluruh
Indonesia akan meramaikan jalan pada 12/01/2017 dengan teriakan-teriakan
perlawanan atas kebijakan tidak pro rakyat pemerintah.
Apakah
BEM UHO sudah mati . . .? ribuan mahasiswa UHO meskipun diresahkan dengan
kebijakan pemerintah yang semakin mencekik rakyat, perlu diketahui mahasiswa UHO
yang dipimpin oleh BEM UHO masih punya tenaga untuk menggalikan makam untuk BEM
UHO jika diperlukan.
Penulis
: LAW
0 komentar:
Posting Komentar