![]() |
Metropilar pos - Muhammad Rasyidu |
Menjadi pelopor perjuangan kerakyatan haruslah terus menerus
merekrut kader kader baru agar visi dan misi dapat berkembang dan tumbuh
menjadi kekuatan masa yang solid dan militan, dan ini dibutuhkan kesadaran
massa pelopor. Walaupun kita mengetahui ada dua bentuk kekuatan massa yang
pertama (I) adalah Massa Pelopor dan yang kedua (II) adalah massa reaksioner
dan berdasarkan cirinya dapat diuraikan sebagai berikut.
-
Pertama (I) Massa Pelopor, adalah massa
yang mengakomodir/mempelopori massa yang reaksioner dan Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia (GMNI) haruslah sadar akan kekuatan nya sebagai pelopor
masyarakat umum yang terhisap atau kelas marhaen atau
rakyat miskin dan kedua sebagai pelopor dari kelas pelajar dan mahasiswa itu sendiri. Ciri seorang pelopor adalah
sadar akan ketertindasan sistem eksploitasi kapitalisme dan bangkit melawan
tirani kapitalis serta antek-antek kompradornya. Mereka adalah kelompok yang
mampu membangkitkan perlawanan dengan metode-metode perjuangannya yang
dialektis , kreatif dalam bertindak serta memegang teguh ideologi perjuangan.
-
Kedua (II) Massa Reaksioner, adalah
massa yang hanya tergantung kondisi status quo dalam artian massa yang hanya
dibentuk oleh opini populis yang berkembang sadar akan penghisapan namun tidak
mampu mengaktualisasikan keresahannya dalam bentuk yang taktis, mereka adalah
kelas marhaen atau proletar atau mustazafin atau mahasiswa apatis dan bentuk
bentuk masyarakat yang tidak terorganisir. Dalam tanda kutip kita bisa
menyebutnya hanya sekedar ikut arus, dan ini harus butuh bimbingan dan arahan
dari massa pelopor GMNI itu sendiri.
Dalam kondisinya kedua bentuk kekuatan massa ini haruslah jadi
perhatian khusus, mempelajari kondisi nya masing-masing dan dipetakan untuk menjadi kekuatan yang
progresif untuk perjuangan. Rekruitmen
mahasiswa baru dibutuhkan karena mereka belum sadar akan eksploitasi
kapitalisme dalam segala bentuknya yang akut itu, kita harus menyadarkan mereka
bukan dalam bentuk dogma-dogma seperti cara kerja agama tapi haruslah benar
benar kesadaran kritis. Sebarkan lah apinya bukan abunya
Angkatan
muda adalah Idealis tanpa kompromi pragmatis !!
Mengutip
perkatan Tan Malaka idealisme adalah
kemewahan terakhir yang dimiliki angkatan muda. Ditunjang dari sudut
pandang biologis dari segi umur yakni peralihan antara status remaja ke dewasa
mahasiswa masih belum terjebak pada kondisi pragmatisme kaum dewasa yang
cenderung memikirkan kehidupan anak dan istrinya dikemudian hari, mahasiswa
masih berada pada semangat muda untuk memikirkan perubahan tidak hanya pada
diri sendiri mereka memikirkan bangsa dan negara agar berada pada kondisi yang
adil dan makmur (Sosialisme Indonesia).
Konsep idelisme yang dimaksud adalah adil dari sejak pikiran dan perbuatanya
dalam istilah lain kita menyebutnya kesesuaian ide dan perbuatannya. Kita telah didik oleh negara untuk merubah
kondisi masyarakat memperbahari masyarakat untuk kemajuan melalui instansi
pendidikannya, “maka sudah sewajarnya
kita harus bekerja untuk perubahan bangsa”.
Eksploitasi Kapitalisme
calon tenaga kerja murah dan produktif
Kapitalisme merujuk pada defenisi Adam Smith adalah persaingan
meraup keuntungan sebesar-besarnya demi kepentingan individu dan kelompok. Ini
adalah trik dunia bisnis yang begitu kelam, bila semuanya sudah berada pada kepentingan
bisnis para kapitalis maka yang terjadi adalah ekploitasi manusia secara
berlebihan. Didikan kapitalisme adalah
menghalalkan persaingan antar individu untuk kepentinganya masing masing adalah
ajaran yang merusak, bagaimana mungkin bangsa/negara berfikir kemajuan tapi
bertindak harus dengan persaingan untuk kepentingan segelintir orang.
Lihatlah contoh persaingan dalam dunia pendidikan, metode
kapitalisme nya sangat sederhana dan mampu di lihat secara langsung . Dua orang
pelajar antara Mahasiswa Kaya dan miskin berada dalam jurusan kedokteran yang
standar Biaya Uang Kuliah Tunggalnya
adalah 10 Juta Rupiah, bagi mahasiswa kaya adalah biaya yang murah sedang bagi
mahasiswa miskin adalah kemewahan yang berlebihan. Dikemudian hari sarjana
kedokteran setelah mendapat gelar
sebagai Profesi dokter akan membuka praktik kesehatan dengan biaya yang tidak
sedikit untuk pasien yang justru menumpuk modal untuk mengembalikan biaya
selama dia kuliah dulu, cara berfikirnya akan tidak sepenuhnya bekerja untuk kemanusiaan
tapi bekerja untuk kepentingan individu (kapitalisme adam smith itu sendiri).
Kita bisa
membagi kategori mahasiswa sebagai berikut
-
Pertama (i) mahasiswa kaya dan
pintar, merupakan mahasiswa yang kaya dan pintar bisa diterima disemua jurusan
favorit manapun tanpa terbebani biaya kuliah.
-
Kedua (II) mahasiswa kaya dan
bodoh, yaitu mahasiswa yang kaya tapi bodoh dengan kekuatan modalnya bisa
memilih jurusan-jurusan favorit swasta maupun negeri lewat intervensi modal
tentunya kita biasa menyebutnya jalur Lewat Jendela (LETJEL).
-
Ketiga (III) mahasiswa miskin
dan pintar, adalah mereka yang termasuk miskin namun pintar biasanya mereka
adalah yang diterima di jurusan-jurusan favorit manapun dengan bantuan
pendidikan dan beasiswa dari donatur, jika memiliki relasi yang cukup baik.
-
Keempat (IV) mahasiswa miskin
dan bodoh, yaitu mahasiswa yang berada dalam kondisi ekonomi yang tertinggal
dan berada pada taraf pendidikan yang kurang baik. Bukan karena takdirnya
memang bodoh dan kolot, tapi justru mereka punya keinginan untuk merubah
kondisi kemiskinan dan kebodohan menjadi kesejahteran kecerdasan namun tidak
memiliki ruang untuk berubah. Dan inilah yang menjadi pendobrak. Memberontaklah
kalian.
Negara dunia ketiga
(3) adalah istilah menyebutkan negara-negara bekas jajahan yaitu asia, afrika
dan amerika latin. Merupakan negara
dengan basis tenaga kerja yang melimpah dan ekonomi terpuruk dunia , mejadi
ladang yang subur bagi negara negara maju bekas penjajah dimasa lalu untuk
menjual produknya/pasar bagi barang-barang dari barat. Negara dunia ketiga
sangat tertinggal dengan barat karena mereka masih berjuang sejak dari merebut
kemerdekaannya dan membangun lewat himpitan utang luar negeri dari Negara negara barat lewat instansinya seperti
Internasional Monetery Found (IMF) Bank federal Amerika, dan lain
sebagainya. Kita ibaratkan aset yang
sangat berharga hanya digunakan sebagai alat untuk memperkaya negara-negara
barat.
Setelah menempuh pendidikan dengan kemampuannya masing-masing
kemudian kita di tunggu bekerja pada perusahaan-perusahaan asal barat yang
notabennya bekas negara penjajah. Akan sunguh aneh bila kita merenung dan
berfikir.
Tugas
Kita Merekrut Angkatan Muda.
Merekrut angkatan muda lewat metode
pengkaderan organisasi kemahasiswaan (GMNI) adalah cara yang ampuh untuk
penyadaran angkatan revolusioner
muda. Di awal tahun ajaran
mahasiswa baru 2017 ini kita harus terjun bukan dalam metode yang lama seperti
perpeloncoaan tahun tahun yang silam. Namun kita harus benar-benar dengan
metode yang baru dan kreatif untuk mengambil simpatik massa.
Menyambut
angkatan revolusioner muda
Sosialisasi kepada mahasiswa baru, kader
GMNI harus bertatapan langsung dengan mahasiswa baru tidak membatasi diri tapi
harus membaur tanpa harus meninggalkan kesan-kesan ideologisnya.
Refleksi
Kembali
Sebagai penutup, penyadaran yang kita
lakukan kepada massa mahasiswa adalah penyadaran begitu pentingnya kekuatan
massa(kekuatan kolektif) dengan menghindari sikap-sikap individual antar
kelompok. Motivasi ini dibutuhkan menjadikan kita lebih progresif dan tidak
tunduk pada sebuah kesalahan yang tersistematis, harapan lebih jauhnya adalah
apabila kita dieksploitasi skala besar-besaran maka hanya ada langkah Melawan
dengan gerakan atau miskin karena tertindas.
Merdeka !!!
[1] Angkatan revolusiner muda yang dimaksud adalah mahasiswa yang baru
terdaftar menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, sebagai wujud penyadaran masa
revolusiner
[2] Kelas marhaen sebagaimana temuat dalam 9 tesis marhaenisme soekarno
dalam kongres partindo yang disampaikan oleh Ir Soekarno
[3] Mengikut istilah Ir soekarno
penulis : Muhammad Rasyidu
edit : pulpen abu-abu
edit : pulpen abu-abu
0 komentar:
Posting Komentar