Oleh : Rosidul Majid
Kembali kemasalah Pokok Kemahasiswaan
Kalau di bagian pertama kita membutuhkan alasan/referensi sebagai pematik atau pendobrak mahasiswa di sesi ini kita membutuhkan panduan pergerakan bagi kaum mahasiswa. Sudah terlalu jauh menetapkan langkah revolusi pemerintahan, kita harus memulai selangkah demi selangkah memang kutipan soekarno revolusi belum selesai (baca: Dibawah bendera revolusi bagian pertama kapitalis bangsa sendiri) dan itu dimulai dengan revolusi kampus / tolak komersialisasi bidang pendidikan .
Tentang marxisme tulisan Aidit, Membahas fisalafat Matrealisme Dialektika hostoris, menjelaskan hukum dialektika tentang perubahan dari kuantitatif ke kualitatif serta Perubahan dari negasi kenegasi.
Kita membutuhkan sutu paradigm baru dalam bergerak, tidak lagi membutuhkan historis pergerakan mahasiswa penumpas orde baru yang kita sebut dengan pergerakan mahasiwa angk. 98, namun perlu penegasan kembali back to campus. Hal yang berkaitan dengan masalah kemahasiswaan adalah yang utama karena kampus hari ini lari dari koridornya sebagai pendidikan kaum tertindas meminjam istilah pauolo freire yang justru menjadi pendidikan yang memiskinkan dibalas oleh darmaningtiyas. Bila kita masih terpaku pada dongeng 98 maka hendaklah kita menjadi mendewakannya namun menolak hidup di era kekiniaan, masa lalu sampai kapanpun hanya menjadi sejarah pembelajaran bukan berarti menjadikannya sebagai prestasi tertinggi tapi setiap zaman berubah dikutip dari dialektika hegel yang disempurnakan oleh marx. Sampai kapan pun bilamana teorinya ortodoks seperti semula tanpa perubahan seiring perkembangan zaman maka teori revolusioner sekalipun tidak mampu mencapai cita-cita sosialisme nya demikian harus berubah sesuai dengan lingkungannya dan zamannya
Hal-hal yang diperlukan oleh mahasiswa saat ini yaitu
a. Kembali ke kampus
Basis dasar para mahasiswa adalah masalah kemahasiswaan bukan masalah lain, karena yang menjadi kontradiksi pokok para mahasiwa adalah buku-buku yang murah, harga uang semester sesuai dengan ekonomi, fasilitas kampus, serta penyaluran kreatifitas sebesar-besarnya bagi para mahasiswa.
- basis dasar sebagai bangunan pokok untuk mahasiswa
Pentingnya basis dasar bagi mahasiswa, mengapa dianggap penting? Beberapa artikel yang tersebar didunia maya terlalu menghegemoni peristiwa 98 sebagai fenomena prestasi pemersatu mahasiswa saya beranggapan berbeda peristiwa itu walaupun memberikan hak-hak keisitimewaan individu/ yakni hak asasi manusia berupa hak berkumpul,mengeluarkan pendapat dan lain sebagainya tapi memiliki kekurangnya sendiri yaitu kegagalan merebut pemerintahan (matchvorming) dari mahasiswa belajar dari chile yang berhasil memperjuangkan gratis pendidikan sekian tahun lamanya hingga akhirnya tercapai dan diberikan hak duduk di parlemen sebagai representative mahasiswa, ini yang kita tidak capai hanya sebatas mengantarkan namun tidak mengawasi jalannya pemerintahan menuju sosialisme dan justru membiarkan para oligarki dan dinasti politik( Borjuis ) untuk memerintah.
- Kembali kecita-cita awal sebagai tujuan UUD 1945
Dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dimaskudkan adalah bangsa yang tidak terbagi kelas-kelas social antara kelas borjuis dan kelas marhaen. Kita menuntut kebebasan memperoleh pendidikan secara gratis tanpa pandang bulu, hal ini harus dipertegas dengan penolakan UKT karena dinilai tidak tepat sasaran dalam proses pelaksanaan. Penolakan juga harus ditujukan dalam hal komersialisasi dunia pendidikan tidak boleh ada apapun yang merubah paradigma dunia intelektal untuk mencerdaskan, penjualan atribut pendidikan harus sesuai dengan kemampuan ekonomi rakyat marhaen kalau perlu digratiskan: baca penjualan modul perkuliahan oleh dosen salah satu universitas.
b. Penggalangan kelompok kemahasiswaan terkordinator
Hal yang paling penting bagi kekuatan mahasiswa adalah kelompok, bisa juga disebut mahasiswa bersatu. Mengingat sejarah revolusi di dunia semisal jerman dipelopori oleh buruh , prancis juga buruh, Indonesia bukanlah Negara industry seperti halnya eropa dan the old stabilished forces (Negara lama yang telah bercokol) kita memiliki masalah penghisapan ekonomi yang tidak hanya dirasakan oleh buruh dikota-kota besar, namun secara umum benar yang disampaikan oleh seokarno tesis-tesis marhaenisme , bahwa kaum petani,nelayan dan miskin kota/melarat juga ikut tertindas oleh sistem kapitalisme. Revolusi juga harus dimulai oleh kelompok menengah/mahasiswa sebagai kekuatan dari kelompok mandiri dari mahasiswa untuk menolak privatisasi dunia pendidikan dan segala bentuknya, dan tetap pada basis dasar masalah kemahasiswaan/pendidikan sebagai tema pokok dan masalah kerakyatan dijadikan masalah penting kedua.
Saya lebih percaya pada paradigm kritik yang mengedepankan partisipasi aktif jadi kelompok mahasiswa idealnya harus terkordinir dan tidak terpusat, mengingat masing-masing kampus walaupun punya musuh yang sama yakni kapitalisme kampus namun mempunyai basis dengan gaya yang berbeda tiap kampusnya , jadi modelnya adalah terkordinir dengan hak otonomnya tiap kampus berlandaskan prinsip ilmiah dan demokratis tanpa intervensi politik
- Kelompok Gerakan mahasiswi(perempuan)
Kita tidak bisa melupakan potensi kaum wanita dalam bergerak dan mempropaganda kritikan social, gerakan para perempuan juga harus terkordinir, dan masalah tema tema perjuangan perempuan juga harus dimulai dari kampus, mengenai privtisasi kampus yang dapat memperburuk kebutuhan perempuan yang diklaim lebih banyak ketimbang laki-laki, kaum sarinah harus tetap mengambil tema-tema besar masalah kemahasiswaan. Bersambung.
- Akademi Ilmu Sosial Aliarcham , Djakarta. 1963
- Dibawah bendera revolusi Jilid I : (Soekarno;memperingati 20 tahun wafatnya karl marx)
- Perjuangan/masalah utama
- Konstitusi Negara Republik Indoenesia
- Sembilan tesis marhaenisme yang disampaikan pada kongres Partai nasional Indoensia
- Hal ini dapat diambil contoh beragam alasan di do nya para mahasiswa kritis
- Dinamika gerakan kemahasiswaan kerap kali punya intrik politik, dan punya masalah tersendiri/berdialektika
0 komentar:
Posting Komentar